Pemkot Jaring Belasan PSK 'Bau Kencur'
Saturday, September 30, 2006
MAKASSAR -- Kota Makassar sudah menjadi lahan subur para Pekerja Seks Komersial (PSK) dari pulau Jawa, khususnya Surabaya. Betapa tidak, setiap PSK yang terjaring mengaku berasal dari kota Surabaya. Seperti saat sejumlah PSK terjaring dalam razia yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), di Hotel & Pub Virgo, di Jl Sumba, Kamis malam hingga Jumat dinihari kemarin. Para PSK yang dijaring, dominan mengaku dari Surabaya.
Ironisnya, salah seorang PSK bernama Samiah masih berumur 16 tahun. Samiah mengaku berasal dari Surabaya dan baru dua hari menginjakkan kakinya di Makassar. Dari penuturannya terungkap, rata-rata PSK yang ditemaninya mengaku berasal dari Surabaya. Penyalurnya, kata Samiah, bernama Jimmy. "Kami dibawa Jimmy dari Surabaya untuk dijadikan PSK," katanya polos.
Remaja yang mengaku masih duduk di kelas dua di salah satu SMA di Surabaya itu, juga mengungkapkan, rata-rata yang dicari adalah mereka yang masih remaja. "Jimmy saya kenal dari teman di Surabaya. Rata-rata perempuan dari Surabaya, Jimmy pemasoknya," ujarnya.
Halnya sama juga diungkapkan Lina (19), salah seorang PSK yang ikut terjaring, kemarin. Mereka dibawa Jimmy dari Surabaya ke Makassar dan dipekerjakan di hotel ataupun tempat hiburan malam sebagai PSK.
Sekadar informasi, di hotel tersebut, Satpol PP mengamankan empat orang perempuan yang diduga bekerja sebagai PSK. Menurut pengakuan keempatnya, terdapat puluhan perempuan yang juga bekerja sebagai PSK berada di hotel tersebut.
Setelah dicek, ternyata puluhan perempuan yang berasal dari pulau Jawa berada di hotel tersebut. Mereka ditempatkan di satu kamar, mirip barak, di lantai bawah Hotel Virgo.
Namun puluhan perempuan itu urung diangkut ke Balaikota lantaran salah seorang karyawan hotel mencegah para anggota Satpol PP. Ketegangan juga sempat terjadi di halaman depan hotel antara anggota Satpol PP dengan sejumlah aparat kepolisian. Itu disebabkan salah seorang Satpol PP menggunakan atribut bertuliskan Polisi.
Penanggung Jawab Hotel Virgo, Ranni yang ditemui Fajar mengatakan, para perempuan itu dibawa Jimmy untuk dipekerjakan sebagai PSK. Mereka hanya mengontrak di salah satu ruangan di hotel itu. "Namun kami menolak jika dianggap telah melanggar aturan tempat hiburan malam selama Ramadan," kilah Ranni.
Sementara itu, Kepala Pemeriksa dan Penyelidikan Satpol PP, Agus AS, mengatakan, pihak hotel diduga melakukan pelanggaran karena ada indikasi melakukan eksploitasi dengan mendatangkan perempuan dari Jawa untuk dipekerjakan sebagai PSK.
Bahkan, kata Agus, beberapa perempuan itu masih belasan tahun. "Untuk sementara, hotel tersebut masih dalam penyelidikan. Temuan itu akan kami laporkan ke pihak kepolisian," katanya.
Di tempat terpisah, 11 orang PSK yang berada di sekitar Jl. Sungai Saddang dan sekitar Lapangan karebosi juga diciduk Polsekta Ujungpandang. Para PSK itu kemudian diserahkan ke pemerintah kota untuk didata dan kemudian dibina di panti.(sumber:Harian Fajar)
Ironisnya, salah seorang PSK bernama Samiah masih berumur 16 tahun. Samiah mengaku berasal dari Surabaya dan baru dua hari menginjakkan kakinya di Makassar. Dari penuturannya terungkap, rata-rata PSK yang ditemaninya mengaku berasal dari Surabaya. Penyalurnya, kata Samiah, bernama Jimmy. "Kami dibawa Jimmy dari Surabaya untuk dijadikan PSK," katanya polos.
Remaja yang mengaku masih duduk di kelas dua di salah satu SMA di Surabaya itu, juga mengungkapkan, rata-rata yang dicari adalah mereka yang masih remaja. "Jimmy saya kenal dari teman di Surabaya. Rata-rata perempuan dari Surabaya, Jimmy pemasoknya," ujarnya.
Halnya sama juga diungkapkan Lina (19), salah seorang PSK yang ikut terjaring, kemarin. Mereka dibawa Jimmy dari Surabaya ke Makassar dan dipekerjakan di hotel ataupun tempat hiburan malam sebagai PSK.
Sekadar informasi, di hotel tersebut, Satpol PP mengamankan empat orang perempuan yang diduga bekerja sebagai PSK. Menurut pengakuan keempatnya, terdapat puluhan perempuan yang juga bekerja sebagai PSK berada di hotel tersebut.
Setelah dicek, ternyata puluhan perempuan yang berasal dari pulau Jawa berada di hotel tersebut. Mereka ditempatkan di satu kamar, mirip barak, di lantai bawah Hotel Virgo.
Namun puluhan perempuan itu urung diangkut ke Balaikota lantaran salah seorang karyawan hotel mencegah para anggota Satpol PP. Ketegangan juga sempat terjadi di halaman depan hotel antara anggota Satpol PP dengan sejumlah aparat kepolisian. Itu disebabkan salah seorang Satpol PP menggunakan atribut bertuliskan Polisi.
Penanggung Jawab Hotel Virgo, Ranni yang ditemui Fajar mengatakan, para perempuan itu dibawa Jimmy untuk dipekerjakan sebagai PSK. Mereka hanya mengontrak di salah satu ruangan di hotel itu. "Namun kami menolak jika dianggap telah melanggar aturan tempat hiburan malam selama Ramadan," kilah Ranni.
Sementara itu, Kepala Pemeriksa dan Penyelidikan Satpol PP, Agus AS, mengatakan, pihak hotel diduga melakukan pelanggaran karena ada indikasi melakukan eksploitasi dengan mendatangkan perempuan dari Jawa untuk dipekerjakan sebagai PSK.
Bahkan, kata Agus, beberapa perempuan itu masih belasan tahun. "Untuk sementara, hotel tersebut masih dalam penyelidikan. Temuan itu akan kami laporkan ke pihak kepolisian," katanya.
Di tempat terpisah, 11 orang PSK yang berada di sekitar Jl. Sungai Saddang dan sekitar Lapangan karebosi juga diciduk Polsekta Ujungpandang. Para PSK itu kemudian diserahkan ke pemerintah kota untuk didata dan kemudian dibina di panti.(sumber:Harian Fajar)